1. Home
  2. gaya
  3. hidup
  4. Budidaya Ayam Petelur Bagi Pemula

Budidaya Ayam Petelur Bagi Pemula

0
0

Indotnesia.com, YOGYAKARTA – Telur merupakan salah satu bahan pangan yang jadi favorit sebagian masyarakat. Selain kaya akan protein, mudah didapat, telur juga bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan. Nggak heran, budidaya ayam petelur bisa menjadi usaha yang menjanjikan.

Ayam petelur adalah ayam yang dibudidaya untuk diambil telurnya. Ayam petelur siap untuk bertelur pada usia 4-5 bulan dan akan terus menghasilkan telur sampai usia 10-12 tahun. Tapi, biasanya produksi telur pada masa-masa akhir cenderung mengalami penurunan.

Dalam seminggu, satu ayam petelur dapat menghasilkan 5-7 butir telur. Kalau setahun, kurang lebih menghasilkan 250 butir telur. Bayangkan, jika membudidayakan 100 ekor ayam petelur?

 Budidaya ayam petelur bagi pemula, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

1. Buat Perencanaan Bisnis

Memulai setiap usaha, perencanaan bisnis memang perlu dilakukan untuk dapat menumbuhkan bisnis dan meminimalisir risiko. Dalam budidaya ayam petelur, carilah informasi sebanyak mungkin tentang bagaimana membudidayakan ayam petelur, mulai dari modal, kebutuhan, perawatan, sampai pemasarannya. 

Perencanaan bisnis ini ibarat peta yang akan memandu bisnis ayam petelur sehingga lebih mudah dan terarah.

2. Siapkan Lokasi dan Jenis Kandang

Kebutuhan utama yang harus disiapkan untuk memulai budidaya ayam petelur adalah menyiapkan lokasi kandang. Tempat kandang berada harus diperhitungkan baik-baik dan pastikan posisi kandang jauh dari keramaian dan pemukiman warga. 

Tahu kan kalau peternakan ayam menimbulkan bau yang tidak sedap, sehingga bisa mengganggu warga sekitar. Selain itu, hewan unggas seperti ayam berisiko menyebarkan virus penyakit seperti flu burung. 

Oleh karena itu, pemilihan lokasi kandang yang tepat dapat menjadi langkah awal membangun bisnis ayam petelur.

Setelah memilih lokasi kandang, hal yang harus dipikirkan selanjutnya, yaitu mau membuat kandang dengan jenis seperti apa. Biasanya, terdapat dua jenis kandang ayam, yaitu kandang umbaran atau koloni dan kandang jenis baterai.

Kandang koloni, memungkinkan peternak memasukkan semua jenis ayam menjadi satu, menjadi berkoloni atau berkelompok. Jenis kandang ini biasanya digunakan untuk ternak ayam pedaging, tetapi bisa juga digunakan untuk ayam petelur.

Kandang baterai, penggunaan kandang jenis ini akan memudahkan dalam pengumpulan telur karena bentuknya yang memanjang. Oleh karena itu, kandang baterai lebih cocok digunakan dalam budidaya ayam petelur. 

Tapi kalau ayam yang dibudidaya terlalu banyak, maka akan kurang efisien dalam penggunaan kandang ini karena membutuhkan tempat yang lebih luas.

3. Pilih Bibit Unggul

Setelah pemilihan kandang beres, selanjutnya adalah pemilihan bibit ayam petelur atau Day Old Chicken (DOC). Di Indonesia, biasanya ada dua jenis ayam petelur, yaitu ayam petelur berbulu putih dan ayam petelur berbulu coklat. Yang bulu putih menghasilkan telur putih kecoklatan, sedangkan yang berbulu coklat menghasilkan telur berwarna coklat.

Kedua jenis ayam ini juga dibedakan dari bobot tubuhnya saat dewasa. Ayam petelur berbulu putih memiliki bobot dewasa sekitar 1,7 kg, sedangkan ayam petelur berbulu cokelat memiliki bobot dewasa yang lebih berat, yaitu 2,1 kg.

Terlepas dari kedua jenis bibit, hal yang terpenting adalah mencari bibit yang unggul dan tidak boleh ada cacat. Perhatikan juga kesehatan ayam, apakah bertumbuh secara normal atau tidak. Lalu, lihatlah pertumbuhan bulunya juga, tertutup sempurna atau begitu tipis.

4. Lakukan Perawatan

Kalau semua kebutuhan sudah siap, selanjutnya lakukanlah perawatan. Perawatan budidaya ayam petelur meliputi, pemberian pakan, vaksinasi atau pemberian vitamin, dan perawatan kandang. Ayam petelur yang sudah habis masa bertelurnya dapat dimanfaatkan untuk diambil dagingnya.

Pemberian pakan ternak, pemberian pakan pada ayam ternak harus dilakukan secara teratur sesuai kebutuhan. Untuk pakan ayam ada bermacam-macam, ada konsentrat, tepung ikan, jagung, atau dedak. Sama seperti manusia, makanan ayam juga harus mengandung protein, karbohidrat, kalsium, mineral dan juga vitamin. Ayam yang kekurangan gizi akan mempengaruhi produktivitasnya dalam bertelur.

Vaksinasi, pemberian vaksin berguna agar ayam memiliki daya tahan tubuh yang baik serta menjaga nutrisi dan vitamin bagi tubuhnya. Pemberian vaksin atau vitamin biasanya dilakukan dengan cara mencampurkan ke dalam makanannya, agar lebih mudah dan efisien. Selain vaksinasi, lakukan juga pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Perawatan kandang, selain merawat ayam-ayam, perawatan pada kandang ayam juga penting dilakukan. Kebersihan pada kandang ayam mempengaruhi kesehatan ayam ternak. Kandang yang kotor dan tidak dirawat akan berisiko membuat ayam-ayam akan mudah terkena penyakit atau membawa bibit penyakit. 

Kandang yang kotor juga menimbulkan bau yang tidak enak, sehingga akan mengganggu dalam perawatannya. Selain kebersihan kandang, kebersihan alat-alat makan juga harus diperhatikan.

5. Pemasaran

Untuk pemasaran telur ayam dibedakan berdasarkan skala usahanya. Skala usaha kecil, telur ayam langsung dipasarkan dari kandang, sedangkan skala usaha besar pemasarannya melalui jalur tata niaga pada umumnya, yaitu dari produsen, pengepul, pedagang besar, pengecer, konsumen.

Jalur ini bisa dipangkas  jika pelaku usaha memiliki akses ke supermarket atau industri pengolahan. Sekarang, pemasaran berbagai jenis kebutuhan dapat lebih mudah, yaitu bisa dilakukan dengan cara pemasaran online.

Tingkat konsumsi telur yang tinggi masyarakat Indonesia, dapat memberikan masa depan cerah untuk memulai budidaya ayam petelur. Selain itu, kita juga bisa jual ayam petelur sebagai bibit lho.

Dwi Wulandari Memiliki berjuta ide cerita yang siap dituangkan kapanpun dibutuhkan. Suka tertawa lepas dan seringkali receh tanpa sebab.